“Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang yang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal budi maupun suara hati mereka najis.”
-Titus 1:15
Kesadaran menyerupai sebuah pasak persegi yang tajam dalam hati kita. Saat kita diperhadapkan dengan situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan benar atau salah, pasak tadi mulai melengkung. Sudutnya kena pada hati kita dan memperingatkan kita secara naluriah bahwa kita menghadapi suatu situasi dimana kita harus mengambil pilihan untuk melawan yang buruk dan berpihak pada yanga baik.
Akan tetapi, jika kesadaran tidak dihiraukan dari waktu ke waktu, maka ujung-ujung pasak itu akan menjadi aus secara bertahap dan menjadi sebuah lingkaran yang bengkok dan berputar sekehendaknya. Ketika lingkaran tadi berputar-putar dalam hati kita, tidak ada lagi hati sanubari yang memberi peringatan. Hasilnya, kita tidak dapat lagi memiliki kesadaran.
Sering kali orang beranggapan bahwa pikirannya kian luas, padahal hanya kesadarnnya yang membesar. Kesadaran yang baik benar-benar merupakan karunia Tuhan. Taati peringatannya sejak awal, maka Anda akan banyak terhindar dari sakit hati maupun sakit kepala.