Kita harus waspada terhadap dosa ketidaksabaran. Kesalahan besar yang dilakukan oleh anak yg hilang (Luk. 15:11-32) bukanlah permintaan, “Berilah aku”, melainkan ketidaksabarannya yang membuat dia menginginkan bagian yang kelak akan jadi miliknya, “Berilah aku sekarang!” Ia tidak dapat menunggu waktu yang ditentukan bapanya, rencana bapanya; ia menentukan waktunya sendiri dan waktu itu sekarangjuga!
Ketidaksabaran berarti merampas maksud Allah dan menggantikanya dengan maksudku sendiri. Allah sudah menjanjikan kekuatan-Nya kepada kita pada setiap tugas, dan ini berarti kita tidak dapat menerima pertolongan itu sampai tiba waktu Allah untuk bertindak. Bila kita dengan tidak sabar mempercepat tindakan tersebut menurut kehendak kita sendiri, bukan sumber daya Allah. Karena ketidaksabaran kita, kita melucuti diri kita sendiri dihadapan musuh, yaitu iblis.
Ketidaksabaran memberitahukan kepada Allah tentang apa yang penting, dan itu adalah kesalahan yang patut disesali. Allah akan bertindak apabila maksud-Nya sudah matang dan waktunya sudah tiba, bukan sebelumnya. Kita tidak dapat merampas kesempatan yang masih belum matang, sebab dengan cara itu kita mempermalukan Allah dan menghancurkan harapan kita sendiri. Kita hanya dapat menunggu dan membiarkan Dia “menunjukkan kasih-Nya” kepada kita (Yes. 30:18).