* BUAH ROH
Bertentangan dengan perbuatan tabiat berdosa adalah gaya hidup tulus ikhlas yang disebut "BUAH ROH".
Gaya hidup ini dihasilkan dalam anak-anak Tuhan sewaktu mereka mengizinkan Roh menuntun dan mempengaruhi hidup mereka sedemikian sehingga mereka membinasakan kuasa dosa, khususnya perbuatan tabiat berdosa, dan hidup dalam persekutuan dengan Allah (2 Korintus 6:6 ; 2 Petrus 1:4-9).
Buah Roh meliputi :
- "KASIH" (Yun.AGAPE) yaitu, memperhatikan dan mencari yang terbaik bagi orang lain tanpa alasan pamrih (Roma 5:5 ; Efesus 5:2 ; Kolose 3:14).
- "SUKA CITA" (Yun.CHARA) yaitu, perasaan senang yang berlandaskan Kasih, Kasih Karunia, berkat, janji, dan kehadiran Allah yang dimiliki orang yang percaya kepada Kristus (Mazmur 119:16 ; 1 Petrus 1:8 ; 2 Korintus 6:10 ; 12:9).
- "DAMAI SEJAHTERA" (Yun.Eirene) yaitu, ketenangan hati dan pikiran yang berlandaskan pengetahuan bahwa semua beres diantara orang percaya dengan BAPANYA di sorga (Filipi 4:7 ; 1 Tesalonika 5:23 ; Ibrani 13:20).
- "KESABARAN" (Yun.MAKROTHUMIA) yaitu, ketabahan, panjang sabar, tidak mudah marah atau putus asa (Efesus 4:2 ; 2 Timotius 3:10 ; Ibrani 12:1).
- "KEMURAHAN" (Yun.CHRESTORES) yaitu, tidak mau menyakiti orang lain atau menyebabkan penderitaan (Kolose 3:12 ; 1 Petrus 2:3 ; Efesus 4:32).
- "KEBAIKAN" (Yun.AGATHOSUNE) yaitu, bergairah akan kebenaran dan keadilan serta membenci kejahatan ; dapat terungkap dalam perbuatan baik (Lukas 7: 37-50) atau dalam menegur dan memperbaiki kejahatan (Matius 21:12-13).
- "KESETIAAN: (Yun.PISTIS) yaitu, kesetiaan yang teguh dan kokoh terhadap orang yang telah dipersatukan dengan kita oleh janji, komitmen, sifat layak dipercaya dan kejujuran (1 Timotius 6:12 ; 2 Timotius 2:2 ; 4:7 ; Titus 2:10).
- "KELEMAH LEMBUTAN" (Yun.PRAUTES) yaitu, pengekangan yang berpadu dengan kekuatan dan keberanian ; menggambarkan seorang yang bisa marah pada saat diperlukan dan bisa tunduk dengan rendah hati apabila diperlukan (2 Timotius 2:25 ; 1 Petrus 3:15 ; mengenai kelembutan Yesus, Markus 3:5 dalam diri Paulus, Galatia 1:9 ; dalam Musa, Keluaran 32: 19-20).
- "PENGUASAAN DIRI" (Yun.EGKRATEIA) yaitu, menguasai keinginan dan nafsu diri sendiri, termasuk kesetiaan terhadap ikrar pernikahan ; juga kesucian (1 Korintus 7:9 ; 9:25 ; Titus 1:8 ; 2:5).
IMMANUEL