November 18, 2012

RENCANA ALLAH YANG SEMPURNA BAGI KITA

Mazmur 40:3 " Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku diatas bukit batu, menetapkan langkahku"


Kehidupan Kristiani yang dijalankan dengan benar adalah kehidupang yang bisa dikatakan sempurna. Daud menyinggung hal ini ketika ia mengatakan, "adapun Allah, jalan-Nya sempurna" (Mazmur 18:31).
Kemudian ia melanjutkan pernyataan itu dengan kesimpulan yang penting. "Dia membuat jalanku sempurna" (Ayub 33). Allah sendiri sempurna, baik dalam diri-Nya maupun dalam segala sesuatu yang Dia lakukan, dan kesempurnaan-Nya mempunyai kaitan denganku ; Ia sempurna bukan hanya demi kepentingan-Nya sendiri, tetapi demi kepentinganku.


Rencana yang dipikirkan-Nya untukku sungguh sempurna, baik bagi Dia maupun bagiku. Cara Dia melaksanakan rencana itu beserta rincian-rinciannya juga mendapat cap sempurna. Hasilnya adalah kesempurnaan di sorga dan di bumi.


Kata sempurna mempunyai dua arti:
  1. Mencapai tujuan.
  2. Sudah matang.
Allah mengakhiri setiap tahap, setiap rincian rencana-Nya bagiku, entah yang menyakitkan ataupun menyenangkan. Ia menyesuaikan rencana-Nya dengan ku, sehingga rencana itu sangat cocok  untukku. Ia mengenalku secara menyeluruh dan membuat rencana bagiku dengan cermat sehingga tidak seorangpun di alam semesta ini dapat menyempurnakannya. Ketika setiap tahap diselesaikan, Ia meniup peluit dan menghentikannya. Waktunya sudah habis; tahap itu sudah selesai, lengkap, sempurna.


 Karena Allah menguasai hidupku dan Dia adalah Arsitek Agung, aku tidak boleh mengarahkan perhatian pada benda-benda, keadaan, orang-orang atau peristiwa. Semua itu hanyalah unsur-unsur yang berlalu dalam drama kehidupanku. Dalam pengertian tertentu, hal-hal tersebut sebenarnya adalah ilusi, bukan kenyataan, dan karena itu membangun dasar iman yang rapuh. Hanya Allah yang bersifat "tetap" dan kekal, seperti yang ditekankan oleh Alkitab, sedangkan semua hal lain bersifat "semusim". Para pemenang yang dikisahkan Alkitab terikat kepada Allah, sang Batu Karang dan tidak terganggu dengan arus yang lewat, dan ia tahu bahwa setiap kali Allah menjamahnya untuk menyempurnakan.



IMMANUEL