Alkitab, antiKristus akan datang, yang mengatur serangan terakhir iblis terhadap Kristus dan orang kudus sesaat sebelum Kristus mendirikan Kerajaan-Nya di bumi.
Paulud menyebut antiKristus ini sebagai "manusia durhaka" atau "manusia yang harus binasa" (2 Tesalonika 2:3).
Istilah lain di Alkitab adalah "binatang yang keluar dari dalam laut" (Wahyu 13:1-10), "binatang yang merah ungu" (Wahyu 17:3), dan "binatang" (Wahyu 17:8,16;19-20;20:10).
TANDA-TANDA KEDATANGAN ANTIKRISTUS
Berbeda dengan keangkatan Gereja, kedatangan antiKristus ada tandanya. Beberapa tanda akan mendahului kedatangan dan penampakannya. Setidak-tidaknya tiga peristiwa harus terjadi sebelum dia muncul di dunia ini :
1. "Rahasia kedurhakaan" yang sudah bekerja di bumi harus makin meningkat (2 Tesalonika 2:7)
2. "Murtad" harus terjadi (2 Tesalonika 2:3)
3. "Yang menahan" harus disingkirkan (2 Tesalonika 2:7)
*. "Rahasia Kedurhakaan", yaitu kegiatan kuasa kejahatan di belakang layar yang sudah nyata diseluruh dunia akan meningkat hingga mencapai puncaknya dalam pencemoohan dan pengabaian semua patokan dan perintah yang dipandang suci oleh Alkitab. Karena ada roh kedurhakaan, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Matius 24:10-12; Lukas 18:8). Namun,masih ada sisa yang tinggal setia pada iman rasuli sebagaimana dinyatakan dalam PB (Matius 24:13; 25:10). Melalui sisa yang setia ini, Gereja akan tetap menjadi Gereja yang berperang dengan Pedang Roh.
*. "Murtad" (Yun. Apostasia), yang secara harafiah berarti "meninggalkan" atau "mengkhianati", akan terjadi. Pada hari-hari terakhir banyak orang di dalam Gereja akan meninggalkan kebenaran Alkitab.
A. Baik Yesus maupun Paulus memberikan gambaran yang suram tentang keadaan gereja- moral, rohani, dan doktrinal- pada waktu zaman ini mulai berakhir. Paulus secara khusus menekankan bahwa Gereja akan diserbu unsur-unsur jahat pada hari-hari terakhir.
B. "Kemurtadan" di dalam Gereja akan memiliki dua dimensi :
- Kemurtadan teologis adalah pengkhianatan terhadap dan penolakan dari sebagian atau semua ajaran asli dari Kristus dan para rasul (1 Timotius 4:1 ; 2 Timotius 4:3). Para pemimpin palsu akan menawarkan "keselamatan" dan kasih karunia murahan sambil mengabaikan tuntutan Kristus untuk bertobat, memisahkan diri dari percabulan dan setia kepada Allah bersama patokan-Nya (2 Petrus 2:1-3, 12-19). Injil-injil palsu yang berpusat pada keinginan manusia dan kepentingan diri akan menjadi populer.
- Kemurtadan moral ialah pemisahan hubungan keselamatan seseorang dengan Kristus serta kembali kepada dosa dan kedursilaan. Orang yang murtad mungkin memberitakan doktrin yang benar dan ajaran PB, namun meninggalkan patokan moral Allah (Yesaya 29:13; Matius 23:25-28). Banyak Gereja akan membiarkan apa saja demi jumlah uang, sukses, dan kehormatan. Injil salib dengan panggilan untuk menderita (Filipi 1:29), menyangkal dosa secara radikal (Roma 8:13), berkorban bagi kerajaan Allah serta menyangkal diri akan menjadi hal yang langka (Matius 24:12 ; 2 Timotius 3:1-5 ; 4:3).
- Baik sejarah Gereja maupun kemurtadan yang dinubuatkan harus mengingatkan semua orang percaya agar jangan menganggap pasti kemajuan terus menerus dari Kerajaan Allah sepanjang zaman sampai ke akhir. Pada suatu titik waktu tertentu dalam sejarah Gereja, pemberontakan terjadi terhadap Allah dan firman-Nya akan mencapai tingkat yang mengejutkan. Hari Tuhan akan membawa murka Allah atas mereka yang menolak kebenaran (1 Tesalonika 5:2-9).
- Keran itu, kemenangan mutlak Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya di dunia, tidak tergantung pada pertambahan berangsur-angsur keberhasilan Gereja. Tetapi pada intervensi Allah terakhir kali ketika Dia memasuki dunia dengan penghakiman yang adil (Wahyu 19-22; 2 Petrus 3:10-13 dan kitab Yudas).