Oktober 12, 2012

MENGERJAKAN KEHENDAK ALLAH DALAM KUASA ROH


Bagian kedua dalam usaha mengikuti pola hidup Yesus Kristus adalah "Hubunganku dengan Roh Kudus" 
( untuk membaca bagian pertama silahkan KLIK DISINI ).

Apa hubungan Kristus dengan Roh?, sekali lagi, ini suatu ketergantungan. Belum pernah kita membaca bahwa Yesus mengajarkan mujizat atau menyampaikan pengajaran yang menganggumkan sebelum Ia di baptis dan dipenuhi Roh Kudus. Namun, pada pembaptisan-Nya, "dengan tidak terbatas" (Yohanes 3:34).
Sejak itu Yesus adalah pembangkit kekuatan, yang menyembuhkan, mengajar, dan menyelamatkan banyak orang dari maut dan dari kuasa iblis. Bahkan, kemampuan-Nya untuk mati di Golgota dikerjakan-Nya melalui kuasa Roh Kudus (Ibrani 9:14).

Ketergantungan-Nya kepada Roh Kudus perlu bagi Yesus untuk melaksanakan kehendak Bapa melalui diri-Nya. Ini juga perlu bagiku jika aku hendak melaksanakan kehendak Allah melalui-Nya. Allah tidak membangun pekerjaan-Nya berdasarkan kepribadian, bakat atau kemampuanku; Ia membangun pekerjaan-Nya berdasarkan Roh Kudus yang ada dalam diriku, dengan atau tanpa segala kemampuanku.

Dunia menyebut Yesus sebagai "Agamawan Jenius". Ini omong kosong, Yesus Kristus, Anak Allah, memilih sendiri untuk membiarkan Roh Kudus bekerja secara total melalui diri-Nya dan aspek yang "jenius" dari kehidupan-Nya, semata-mata merupakan pelaksanaan kehendak Bapa oleh Roh Kudus melalui kepatuhan Anak.

Kehidupan Kristen yang penuh kemenangan bukanlah berarti aku "memenuhi keinginan sendiri", melainkan aku memperilahkan Roh Kudus memenuhi keinginan-Nya di dalam diriku. Jika Yesus Kristus, Anak Allah yang sempurna, merasa perlu secara bulat menyerahkan diri-Nya kepada Roh Kudus, aku, sebagai orang yang sudah dilumuri dosa, harus merasa demikian pula.

Syukurlah kepada Allah, bahwa semua ini mungkin!.
Kepenuhan oleh Roh Kudus bukanlah hak istimewa Anak Allah yang tidak dapat dinikmati atau diterima oleh orang lain.
"Hendaklah kamu penuh dengan Roh" (Efesus 5:18) adalah hak istimewa ku juga!.


Yesaya 61:1
"Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara".