Kasih Karunia dari ALLAH + Iman sama dengan BERKENAN kepada ALLAH (Efesus 2 : 8-9 ; Ibrani 11: 6).
Selanjutnya, kita harus terus Bertumbuh dalam Kasih Karunia dari ALLAH + Bertumbuh dalam Mengenal TUHAN YESUS sama dengan KITA akan HIDUP dan BERKUASA (Roma 5 : 17).
2 Korintus 5 : 7 “Sebab hidup kami adalah Hidup karena Percaya, Bukan karena Percaya, Bukan karena Melihat”.
Selama kita hidup di dunia ini, kita Hidup dan Berjalan bersama TUHAN YESUS dengan dan berdasarkan Iman, bukan dengan dan berdasarkan Penglihatan/apa yang Kelihatan (1 Petrus 1 : 8-9).
Pada umumnya manusia berprinsip “lihat dulu baru percaya” (untuk hal-hal yang rasional/bisa di indera/dilihat, memang bisa saja berprinsip seperti itu). Tetapi Prinsip Alkitab : “Percaya dulu baru kemudian kita dapat melihat atau mengalaminya” (Yohanes 20 : 29).
Definisi Iman Alkitabiah : substansi (hupostatis) sama dengan underlying reality. Iman adalah (kenyataan yang mendasar) segala sesuatu yang kita harapkan.
Iman adalah bukti/kepastian Keyakinan dari segala Sesuatu yang tidak kita Lihat.
Ibrani 11 : 3 “Karena Iman kita mengerti bahwa Alam Semesta telah dijadikan oleh Firman ALLAH, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat”.
Jadi Iman menurut Alkitab mengacu kepada Dua realita yang Kekal dan yang Tidak Kelihatan, yaitu : ALLAH dan FIRMAN ALLAH.
Bagi ALLAH tidak ada yang mustahil, (Lukas 1 : 37) dan bagi orang yang percayapun tidak ada yang mustahil (Markus 9 : 23 ; Matius 19 : 26).