Kesepakatan terjadi antara dua orang atau lebih yang setuju, sepaham, sejalan akan sebuah hal. Ada dua jenis kesepakatan: kesepakatan dalam hal yang baik dan kesepakatan dalam hal yang tidak baik. Banyak hal terjadi dalam kehidupan kita ini dimana keadaan menghadapkan kita untuk bersepakat dalam hal yang menyimpang dari kehendak Allah. Disebabkan beberapa faktor seperti:
- · Hubungan suami istri
- · Hubungan kekerabatan
- · Hubungan orangtua dan anak
- · Hubungan persahabatan
- · Rasa cinta yang berlebihan
Sebagai orang percaya, kita dihadapkan pada pilihan yang sudah jelas. Tidak bersepakat dengan orang yang merencanakan kejahatan. Bahkan kita harus berani meluruskannya, sebab ada tanggung jawab di pundak kita (Yehez. 3:18-19). Banyak cara dapat kita tempuh dalam meluruskan sikap dan rencana yang salah tersebut. Nasehat yang lemah lembut, teladan yang nyata, doa dan ketegasan, yang semuanya berpedoman kebenaran firman Tuhan. Perkenanan dari Tuhan jauh lebih penting dari pada perkenanan manusia. Memang jika kita tidak sependapat dengan mereka yang harus diluruskan, akan terjadi jarak yang nyata. Karena orang yang tidak sejalan dengan kebenaran akan menganggap kita seterunya.
Mungkin suasana kita akan menjadi tidak nyaman. Tetapi ini harus kita hadapi. Teguh berpegang pada jalan kebenaran Tuhan, sebab Dia yang menjadi sumber kehidupan kita. Jangan pernah gentar, Tuham akan menolong, meneguhkan hati kita dan membukakan jalan keluar dari pergumulan kita tersebut. Berdoalah terus bagi mereka yang sulit untuk diluruskan. Percayalah, Tuhan punya kuasa untuk mengubahkan! Ingatlah, jangan pernah bersepakat dengan apapun jenisnya dan siapapun yang mengajak bersepakat.