April 12, 2011

Perbuatan Dan Buah Iman

Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpsi, sekalipun di antara orang Isarel!” – Lukas 7:9
Ayat di atas menggambarkan sebuah iman seorang perwira di Kapernaum yang pada saat itu merupakan perjumpaan yang pertama dengan Yesus. Yesus sendiri sangat heran melihat orang ini. Yesus tidak pernah menjumpai iman seperti ini pada bangsa Yahudi atau di Israel. Tetapi perwira Kapernaum itu menunjukkan bahwa iman bukan lahir dari seberapa lama kita menjadi pengikut Krsitus. Iman tidak dapat disamakan dengan kenaikan golongan atau pangkat yang naik secara otomatis setiap beberapa tahun sekali. Kita akan melihat perbuatan iman dari perwira tersebut:
     1.     Iman merupakan dasar keputusan manusia.
Keputusan manusia sangat ditentukan oleh imannya. Perwira Kapernaum ini bukanlah seorang pengikut Yesus. Tetapi waktu perwira yang dikasihinya itu sakit, dia mengambil keputusan untuk beriman kepada Yesus. Dalam II Kor.5:7, Paulus menjelaskan bagaimana sesorang mengambil keputusan bukan berdasarkan apa yang dilihatnya tetapi berdasarkan iman.

2.       Karena iman membuat seseorang berkenan kepada Tuhan.
Banyak orang berpikir bahwa akibat perbuatanlah maka Tuhan berkenan kepada kita. Dalam Ibrani 11:6, menyatakan bahwa hanya dengan imanlah orang berkenan kepada Tuhan. Itulah sebabnya, Yesus berkata: “Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk. 18:8)

3.       Iman membawa kekuatan untuk berharap.
Sebagai manusia yang masih hidup dalam kedagingan kadang-kadang tawaran dunia ini begitu menggiurkan. Akan tetapi dengan iman yang kita miliki akan tetap kuat dalam iman dan pengharapan yang dianugerahkan oleh Roh Kudus. Sehingga apapun yang dunia boleh tawarkan kita dapat tetap kuat di dalam iman kita kepada Yesus Kristus.
Melalui iman kita melihat mujizat, melalui iman kita berkenan dihadapan Allah. Melalui iman, Allah memuji kita. Itulah buah dari iman.